Kemajuan zaman membuat teknologi dirgantara semakin pesat
perkembangannya, pada saat ini ada tiga kubu kuat di dunia dengan teknologi
pesawatnya yang sangat maju.Yang pertama tentunya Amerika serikat, kedua adalah Eropa dan yang
terakhir adalah Russia. Ketiganya berlomba membuat pesawat tempur dengan
teknologi yang lebih maju dari yang lainnya.
Untuk urusan
stealth yang memimpin tetap Amerika serikat, sedangkan Russia tak bisa diangap
enteng dengan kelebihan-kelebihan manuvernya. Meskipun Amerika juga telah
mengembangkan teknologi manuver yang tak kalah gesitnya dengan Russia seperti
penerapan Thrust Vectoring, yang mana “knalpot” pesawat bisa berbelok-belok ke
segala arah.tapi diantara semua teknologi tersebut yang akan dibahas disini
adalah mengenai bagaimana pesawat mendapat julukan Stealth (indonesia: Siluman,
bisa menghilang).
Pesawat
Siluman Buatan Rusia
Ada beberapa pesawat mutakhir milik Amerika yang masuk kategori ini,
yaitu pesawat F-117, F-22, JSF F-35, dan B-2. Untuk urusan Stealth sendiri bisa
di akali pihak pabrikan dengan membuat design pesawat yang minus lekukan yang
fungsinya adalah memperkecil sudut-sudut tajam yang bisa ditangkap oleh radar
dan muncul pada RCS (radar cross section). Selain itu ada pula pesawat-pesawat
yang sudah agak uzur seperti F/A-18 Hornet (walaupun tidak benar-benar uzur
karena telah mengalami upgrade lebih dari 30 persen) yang melapisi beberapa
bagian pada pesawat nya dengan lapisan anti radar seperti pada ujung-ujung
sayap utama dan bagian ruder nya.
Pada gambar
diatas Sebuah pesawat F-117 dapat menghindari radar karena pada desain pesawat
tersebut memiliki minus lekukan sehingga radar yang datang dari musuh akan di
pantulkan sehingga yang muncul pada monitor RCS musuh hanyalah dot-dot
(titik-titik) yang sangat kecil yang bisa dianggap sebagai gerombolan burung
dan bukanlah pesawat yang sedang menyelinap.
Mirip
cara kerja Burung Walet
Pesawat
tanpa sistem stealth (siluman)
Gambar kedua
ini adalah sebuah F-15 Eagle yang dalam desainnya banyak memiliki
lekukan-lekukan tajam pada body nya sehingga dapat di tangkap oleh radar dengan
baik dan muncul dalam monitor RCS sebagai dot-dot pesawat tempur yang menyusup.
Mungkin
seperti itulah gambaran mudahnya mengapa sebuah pesawat bisa lolos dari monitor
pengawas musuh, namun begitu, pesawat F-117 ternyata memiliki kelemahan juga,
pada saat konflik Yugoslavia, pesawat ini tertangkap radar dan tertembak jatuh
oleh misil SA-3 SAM buatan Russia.
Ternyata
jatuhnya pesawat itu pada saat bom bay nya (pintu bom) dalam keadaan terbuka
sehingga mungkin sudut-sudut tajam itulah yang tertangkap oleh radar kemudian
di seranglah dengan misil darat ke udara tersebut (surface to air missile). Kesimpulannya,
akan perlu penyempurnaan pada setiap generasi pesawat tempur, dengan
penyempurnaan tersebutlah pihak suatu negara memperkecil jumlah korban jiwa
yang berjatuhan.
Pesawat
Siluman Buatan Amerika
Untuk
mencapai ‘stealth’ ada 3 metode yang saat ini dikenal :
Rekayasa
bentuk (shape) seperti bentuk pada F117.
Rekayasa
material (Radar Absorbant Material) seperti pada U2 (generasi awal).
Rekayasa
teknologi lainnya : plasma stealth, efek pertama kali muncul di satelit sputnik
Rusia, namun untuk pesawat sepertinya masih dirahasiakan.
Namun,
ultimate goal nya stealth yang ingin dicapai selain tak tampak di radar, juga
kasat mata (seperti bunglon) dan saat ini juga sedang dalam penelitian.
Kalau tidak
salah pernah muncul di acara TV National Geographic tentang hal ini,
menggunakan teknologi laser dan rekayasa material untuk membelokkan cahaya yang
seharusnya dipantulkan sehingga objek dibelakang benda menjadi tidak tampak
(benda jadi transparan).
Seiring
dengan waktu, teknologi radar pun berkembang untuk dapat mendeteksi pesawat
stealth, antara lain radar ‘radio’, akustik, radar infra merah, radar thermal
(panas), radar cuaca (setidaknya bisa mendeteksi tubulensi udara ketika pesawat
melintas).